welcome to my ordinary stories
WELCOME


jika kamu kupu" hidupmu dimulai dari telur. setelah cukup kuat, pecahkanlah kulit telurmu. pada awalnya kamu tidak mirip ayah dan ibumu. kamu masih seekor ulat, tidak punya hidung tapi punya mulut.jadi MAKANLAH! ibumu meletakkan telurmu dedaunan, jadi makanlah apa yang kamu pijak. jika habis pindahlah kedaun terdekat dan makan, makan, makanlah terus. seolah-olah badanmu akan pecah. sebelum pecah letakkanlah badanmu pada dahan daun agar tidak jatuh. kulit punggungmu akan mulai robek tapi jgn panik, ini biasa. merangkaklah dari kulit lamamu suatu hari nanti kamu akan merasa aneh. inilah saatnya untuk mencari tempat yang aman merekatkan badanmu kamu akan berubah jadi kepompong. kamu akan berubah saat berada disana. kamu akan mempunyai 6 kaki bukan 16 seperti sebelumnya dan sepasang antena akan tumpah di kepalamu dan lagi kamu akan mempunyai sayap. jika kamu sudah punya semua itu keluarlah dari kepompongmu. sayapmu kusut dan jelek sekali tapi jgn kuatir, pelan-pelan sayapmu akan indah dan sangat cantik. pakailah antenamu untuk mencium bunga, pakailah lidahmu untuk mengisap sarinya dan pakailah sayapmu untuk TERBANG. sekarang lihatlah dirimu. jika kamu mempunyai rambut, hidung,mata, dan telinga maka kamu bukanlah kupu"!! bahkan kamu juga bukan ulat kamu adalah anak manusia. tenang saja kamu bisa melakukan banyak hal yang kupu" tdk bisa. dan kamu tidak perlu menjadi kepompong dan kamu tidak perlu makan begitu banyaknya hingga kulitmu pecah. jadi, BERSENANGLAH menjalani hidup ini^^


Why am I write?
Minggu, 29 Mei 2011

I write because there is a tale inside me that needs to be told… of adventures, wonders, sadness, stars and life. I write because there is a deep hole inside of me that is temporary filled whenever I put my thoughts into paper… A darkness in my chest, waiting to harm and destroy me, that I can only control by converting it to a string of words, dark words, but harmless words. I write because there are days when I am too weak, too exhausted to speak and my voice is lost. I do not want to let the words die in my throat. I write because I can… because there is something relieving about connecting to others, and letting them have a tiny piece of your broken parts. I write because I am afraid of forgetting. Yesterday. Today. I trust my words more than my memories— because memories change and blur and fade. Words stay the same. I write because I want to be remembered. So that when I meet the arms of death, I will leave something behind for someone to find, for someone to enjoy and to appreciate, and for someone to remember me by

writtern @17.34